DEAR BAPAK-IBU GURU,
Apa kabar? Semoga selalu sehat dan tetap semangat dalam
menjalankan aktivitas.
Tidak terasa, ya. Tinggal beberapa bulan lagi akan berakhir
tahun pelajaran 2015-2016. Biasanya para guru sudah sangat sibuk menyusun
kegiatan tutup tahun. Sibuk Membuat soal, persiapan acara perpisahan, dan lain
sebagainya. Diantara sekian banyak kegiatan yang menguras tenaga dan fikiran,
ada hal lain yang paling membuat para Guru senewen siang dan malam.
Apakah itu?
Sst…! Ini rahasia. Cukup kita saja yang tahu,ya! (he..he…)
Sebenarnya, bukan rahasia juga, sih! Toh, ini sudah menjadi
rahasia umum dan sering terjadi dari tahun ke tahun. Dari awal maret sampai dengan saat ini, sebagian Guru sudah
mulai pusing tujuh keliling memikirkannya. Mikirin apa, sih??
YEAH! Betul sekali! Tabungan oh Tabungan.
Bagi Wali Murid pembagian tabungan itu sesuatu yang paling
ditunggu. Berbeda halnya dengan para guru yang mendapat amanah memegang uang
Tabungan siswa, saat-saat pembagian tabungan menjadi masa paling mendebarkan
dan menakutkan. Andai waktu bisa
diulang, ingin rasanya balik lagi saja ke Semester awal.
Waktunya sudah semakin sempit, sementara uang tabungan banyak
yang selip. Dari mulai puluhan ribu
hingga puluhan juta. Entah karena kepepet
atau kejepit, yang pasti tabungan
murid membuat keadaan jadi rumit. Rasanya kepala pecah bagai dihantam dinamit.
Kalau sampai tabungan telat dibagikan, sudah pasti jadi bahan omongan. Wali murid tidak akan
perduli untuk apa uang mereka digunakan, yang pasti kalau sudah saatnya
dibagikan, uangnya harus sudah ada, sesuai
dengan catatan di buku tabungan.
So,What should we do?
Apa yang akan kita lakukan?
Ya! Mulai, deh grasa grusu nyari sambitan. Ada yang sibuk nyari pinjaman, jual emas dan
perabotan, sampai-sampai motor kreditan pun “disekolahkan”.
Setiap tahun kejadian seperti ini sering terulang. Ada yang
menjadikannya sebagai pelajaran agar jangan sampai terulang, ada pula yang
justru setiap tahunnya selalu mengalami
hal serupa, bahkan parahnya, kadang jumlahnya
semakin besar dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, jika tahun ini hanya selip satu
sampai dua juta, ditahun berikutnya malah meningkat jadi Sepuluh sampai Dua
Puluh Juta.
Agar saat pembagian tabungan jadi hal yang menyenangkan dan tidak jadi beban fikiran,
berikut ini tipsnya:
1.
JANGAN TERGODA
Konon kata orang, uang itu rasanya manis. Ketika
seseorang memegang uang hasrat dan keinginannya untuk membeli sesuatu sulit
dikendalikan. Tabungan siswa yang dititipkan kepada kita adalah amanah yang
harus dipertanggungjawabkan. Sekali saja kita tergoda untuk memakai uang
tabungan siswa, maka seterusnya kita akan merasa tanpa dosa saat menggunakannya
untuk kebutuhan pribadi.
Contoh sederhana:
Ketika berniat membeli sesuatu, ternyata tidak ada uang kecil
atau recehan. Kebetulan ada uang tabungan, akhirnya kita pakai uang tersebut. Setiap ada kebutuhan, uang tabungan jadi
andalan.
Sekali dua mungkin jumlahnya tidak
seberapa, tapi ketika itu menjadi kebiasaan,lama kelamaan kita melakukannya
seolah tanpa beban. Tidak heran ketika tabungan akan dibagikan, kita jadi
kelimpungan.
2.
SIMPAN TABUNGAN DIBANK
Sebaiknya uang tabungan kita simpan di
Bank. Ini untuk mengantisipasi agar tidak tergoda untuk memakainya. Jika tidak
sempat ke Bank setiap hari, minimal setiap akhir bulan disetorkan.
Lakukan pengecekan dan penyesuaian setiap
akhir bulan agar kita tahu saldo tabungan anak
secara keseluruhan. Apakah sudah sinkron antara tabungan anak dengan
saldo di Bank? sesuaikan juga dengan catatan yang kita miliki. Terkadang
catatan dibuku tabungan anak bisa kurang atau bahkan lebih.
3.
JADWALKAN WAKTU
PEMBAGIAN TABUNGAN SESUAI RENCANA.
Rencanakan dengan matang kapan uang tabungan akan dibagikan. Jangan sampai
setelah diumumkan dan ditetapkannya jadwal, saat pembagian malah dimundurkan. Hal
ini tidak hanya akan membuat wali murid kecewa, tapi juga memperburuk citra
anda dimata mereka.
Misalnya saja kita akan membagikan tabungan
siswa diakhir bulan Mei , Maka sebaiknya
dari awal April sudah dilakukan rekapitulasi pemasukan dan pengeluaran. Lakukan
pengecekan dan penyesuaian. Stop siswa menabung minimal sebulan menjelang pembagiannya untuk menghindari kekeliruan dalam
pencatatan. Juga mengantisipasi ketika uang terpakai, kita masih punya
banyak waktu untuk mengganti uang
tabungan.
Demikianlah tips dari kami. Semoga bermanfaat.